Hidup adalah perbuatan, dan
sampai detik ini aku masih berbuat di kehidupan. Perbuatan-perbuatan yang putih
dan kadang hitam. Aku masih hidup. Aku ada dikehidupan. Dan aku berbuat
sesuatu. Setiap malam kupandangi layar komputerku, duduk di depannya sungguh
terasa sakit dipunggung, tapi aku heran, entah kenapa aku masih saja betah
berlama-lama melakukan aktifitas rutin ini. Sembari ditemani sebotol bir dan
beberapa batang rokok aku menikmati malamku yang tenggelam seiring bebasnya
otak berpikir. Aahh, hidup memang indah kawan. Udara yang ku hirup, angin yang
membelai wajahku, musik yang indah ditelingaku, imajinasi yang mampir saat aku
meneguk alkohol atau menghisap sebatang rokok, cinta, sakit hati dan tertawa.
Ahh, memang sungguh sempurna hidupku.
Dengar kawan, aku sedang
bertanya-tanya, adakah hal yang lebih tinggi tingkatannya di banding tingkat
kesempurnaan?? Jika ada, tingkat apa itu namanya?? Mengapa dibalik kehidupanku
yang sudah aku anggap sempurna ini aku belum puas? Ada hal yang ingin aku capai
lagi. Dan itu tinggi, tinggi sekali.
Aku ingin limbung, aku ingin
kepalang senang, aku ingin memuaskan nafsuku, aku ingin menaikan kaki diatas
meja kerja, aku ingin menggambar di tembok besar Cina, aku ingin kamu, aku
ingin berada disisiNya kelak jika sudah waktunya, dan aku mau semua yang aku
mau tiba-tiba terjadi tanpa suatu apa. Haha tolol kan?? Ini hidup, hidup yang
adalah perbuatan. Bagaimana semua bisa terjadi kalau tidak dibuat sebabnya??
Tidak mungkin bisa. Ya, inilah hidup, perbuatan. Dan inilah manusia, banyak
mau, tapi banyak mengandai. Terlalu banyak alkohol, terlalu banyak rokok,
terlalu sering mendengar musik dan menatap layar televisi yang semakin tolol.
Dan postingan ini juga tolol,
mening jangan dibaca. Kalo udah terlanjur, ya derita. Gue cuma bisa berdoa,
semoga yang baca gak jadi tolol juga nantinya. Haha. Cukup penulis gadungan ini yang tolol. Oke? Sekian, dan terimakasih.
Salam nekat! Loh?? Hahaha.
Jakarta,
31 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar