Sabtu, 04 Februari 2012

Hidup Adalah Perbuatan


Hidup adalah perbuatan, dan sampai detik ini aku masih berbuat di kehidupan. Perbuatan-perbuatan yang putih dan kadang hitam. Aku masih hidup. Aku ada dikehidupan. Dan aku berbuat sesuatu. Setiap malam kupandangi layar komputerku, duduk di depannya sungguh terasa sakit dipunggung, tapi aku heran, entah kenapa aku masih saja betah berlama-lama melakukan aktifitas rutin ini. Sembari ditemani sebotol bir dan beberapa batang rokok aku menikmati malamku yang tenggelam seiring bebasnya otak berpikir. Aahh, hidup memang indah kawan. Udara yang ku hirup, angin yang membelai wajahku, musik yang indah ditelingaku, imajinasi yang mampir saat aku meneguk alkohol atau menghisap sebatang rokok, cinta, sakit hati dan tertawa. Ahh, memang sungguh sempurna hidupku.
Dengar kawan, aku sedang bertanya-tanya, adakah hal yang lebih tinggi tingkatannya di banding tingkat kesempurnaan?? Jika ada, tingkat apa itu namanya?? Mengapa dibalik kehidupanku yang sudah aku anggap sempurna ini aku belum puas? Ada hal yang ingin aku capai lagi. Dan itu tinggi, tinggi sekali. 
Aku ingin limbung, aku ingin kepalang senang, aku ingin memuaskan nafsuku, aku ingin menaikan kaki diatas meja kerja, aku ingin menggambar di tembok besar Cina, aku ingin kamu, aku ingin berada disisiNya kelak jika sudah waktunya, dan aku mau semua yang aku mau tiba-tiba terjadi tanpa suatu apa. Haha tolol kan?? Ini hidup, hidup yang adalah perbuatan. Bagaimana semua bisa terjadi kalau tidak dibuat sebabnya?? Tidak mungkin bisa. Ya, inilah hidup, perbuatan. Dan inilah manusia, banyak mau, tapi banyak mengandai. Terlalu banyak alkohol, terlalu banyak rokok, terlalu sering mendengar musik dan menatap layar televisi yang semakin tolol.

Dan postingan ini juga tolol, mening jangan dibaca. Kalo udah terlanjur, ya derita. Gue cuma bisa berdoa, semoga yang baca gak jadi tolol juga nantinya. Haha. Cukup penulis gadungan ini yang tolol. Oke? Sekian, dan terimakasih. Salam nekat! Loh?? Hahaha.

                                                                                    Jakarta, 31 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar