Ijikan aku bicara
sedikit saja
Tentang hidup,
tentang cinta
Kantukku belum muncul
hingga fajar ini tampak
Tembakauku hanya
tinggal sebatang
Entah kenapa beberapa
hari belakangan ini aku bersahabat dengan malam
Dengan iringan
instrument gitar klasik
Aku bicara pada alam
tentang hidup
Bicara pada alam
lewat pikiran, khayalan, pertanyaan dan doa yang terus menerus berotasi di
otakku
Dan sesekali mampir
lewat luwesnya jari menari diatas keyboard komputer jinjingku
Hidup itu pertaruhan
Bisa menang bisa kalah
Tapi jangan berharap
menang jika tidak berani mempertaruhkannya
Hidup bicara soal
keberanian
Hidup bicara soal
aturan
Soal dogma dan norma
yang terkait paradigma
Namun saat aku bicara
pada semua tentang hidup dan keberanian
Aku bicara padamu
tentang cinta
Seperti ibu yang
membersihkan berak si bayi
Seperti bapak yang
mencuri pakaian jadi untuk makan anak istri
Seperti gadis penjaja
buah dada yang hina demi famili
Cinta itu sebilah
samurai
Bisa jadi senjata
untuk melindungi diri dari lawan
Tak sengaja menusuk
kawan
Atau bahkan harakiri
Ya,itulah cinta
Cinta itu sebilah
samurai
Sebuah karya seni
tinggi dari Penciptanya
Dan aku tak pernah
mau hidupku diakhiri oleh sebilah samurai di tanganku
Aku tak mau harakiri
Itu bukan budayaku
Itu tak sesuai dengan
dogma yang ku patut
Dan yang lebih
penting lagi, aku penakut!
Lebih baik bunuh aku
dengan samurai yang ada ditanganmu itu
Aahh,, sudahlah
Bicara hidup tak kan
pernah ada habisnya
Bicara cinta apalagi
Sudahlah, sudah
Tembakauku pun sudah
habis
Jakarta,
3 Februari 2012, 04.58 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar