Sabtu, 04 Februari 2012

DARI SEBATANG TEMBAKAU


Ijikan aku bicara sedikit saja
Tentang hidup, tentang cinta

Kantukku belum muncul hingga fajar ini tampak
Tembakauku hanya tinggal sebatang
Entah kenapa beberapa hari belakangan ini aku bersahabat dengan malam
Dengan iringan instrument gitar klasik
Aku bicara pada alam tentang hidup
Bicara pada alam lewat pikiran, khayalan, pertanyaan dan doa yang terus menerus berotasi di otakku
Dan sesekali mampir lewat luwesnya jari menari diatas keyboard komputer jinjingku

Hidup itu pertaruhan
Bisa menang bisa kalah
Tapi jangan berharap menang jika tidak berani mempertaruhkannya
Hidup bicara soal keberanian
Hidup bicara soal aturan
Soal dogma dan norma yang terkait paradigma

Namun saat aku bicara pada semua tentang hidup dan keberanian
Aku bicara padamu tentang cinta
Seperti ibu yang membersihkan berak si bayi
Seperti bapak yang mencuri pakaian jadi untuk makan anak istri
Seperti gadis penjaja buah dada yang hina demi famili

Cinta itu sebilah samurai
Bisa jadi senjata untuk melindungi diri dari lawan
Tak sengaja menusuk kawan
Atau bahkan harakiri

Ya,itulah cinta
Cinta itu sebilah samurai
Sebuah karya seni tinggi dari Penciptanya

Dan aku tak pernah mau hidupku diakhiri oleh sebilah samurai di tanganku
Aku tak mau harakiri
Itu bukan budayaku
Itu tak sesuai dengan dogma yang ku patut
Dan yang lebih penting lagi, aku penakut!
Lebih baik bunuh aku dengan samurai yang ada ditanganmu itu

Aahh,, sudahlah
Bicara hidup tak kan pernah ada habisnya
Bicara cinta apalagi
Sudahlah, sudah
Tembakauku pun sudah habis
                                                                        Jakarta, 3 Februari 2012, 04.58 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar