Selasa, 17 April 2012

Laki-Laki Bodoh


Diam sendiri di tengah padang Sahara
Melihatmu dari kejauhan tengah berjalan
Membawa sekantung kotoran unta yang kau seret seret
Keningmu mengerut menahan terik raja siang
Aku yang tengah meneduh merasa kasihan
Tapi tetap tidak dapat berbuat apa-apa selain menonton pemandangan itu

Dan kau juga tidak menuju kearah tempatku duduk
Mungkin kau malu hingga memilih gubuk rusak disampingku
Dengan penuh rasa bersalah kau memandangku
Lalu tiba-tiba  mengirimkan satu senyuman
Aku tergugu
Hanya dapat membalas tatapanmu tanpa tersenyum
Marah dan muak telah membuncah didalam tubuhku
Mengalahkan rasa ingin mendekap jiwamu yang tersiksa

Ribuan lalat hijau nemplok diatas badanmu yang letih
Membuatku semakin jijik bahkan untuk sekedar memandangmu
Kiloan kotoran unta yang kau bawa menjadi beban yang tidak dapat kau lepaskan
Kau itu bodoh, padahal kotoran itu yang membuatmu diserbu jutaan lalat hijau
Harusnya tadi ditengah perjalanan kau meninggalkan karung itu
Atau mungkin lebih baik dibuang saja!
Ya, dibuang sembarangan saja!

Tapi itu rasanya tidak mungkin
Mengingat kamu adalah orang yang tidak pernah mau dianggap bersalah
Mana bisa kau membuang atau meninggalkan apa yang kau bawa-bawa?
Jika itu membuatmu merasa sempurna,
Justru itu pula yang membuatku tidak pernah memandangmu sempurna!

 Jakarta, 4 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar