Selasa, 17 April 2012

Embrace


Gue gk tau apa yang lagi gue rasain malam ini. Jam udah nunjukin angka satu lebih dua puluh menit. Dan ujan juga belum mau berenti. Dan lagi gue juga belum mau nutup mata gue untuk masuk ke alam tidur.
Sejak beberapa jam yang lalu entah kenapa gue pengen banget menggenggam erat tangan seseorang lalu kemudian memeluknya. Bukan tertuju pada satu nama, tapi gue pengen ngelakuin itu dengan siapapun. Ya, siapapun! Gue pengen ngerasain hangatnya menggenggam tangan seseorang, bersandar di bahu dengan lembut dan merasakan tepukan atau usapan halus dipunggung gue pertanda bahwa orang itu mengerti apa yang gue rasakan dan berusaha untuk ikut masuk kedalam rasa gue itu.
Huh, gak muluk-muluk kan? Tapi itu gak bisa gue dapetin sekarang. Mungkin ini efek karena gue lagi bener-bener ngerasa sendiri kali ya? No bodies everywhere! ALONE. Bukannya gak ada orang disekeliling gue, lebih tepatnya lagi gue merasa gak ada orang yang mengerti kondisi gue sekarang. Gue ngerasa apa yang gue punya tuh lenyap. Everything is gone. Kepercayaan diri gue, bakat gue,  keluarga gue dan lain sebagainya. Gila! Perasaan yang tolol! Dan gak seharusnya gue larut di dalam rasa ini!
Gue memejamkan mata, mencoba menghayal dipeluk oleh seseorang. Lama. Cukup lama gue memejamkan mata menunggu rasa itu datang. Tapi tetep nihil. Gue gak berhasil merasakan apa yang ada dihayalan gue.
Oke, gue coba lagi memejamkan mata. Sebentar. Lalu tiba-tiba entah mengapa gue ngerasa dipeluk. Bukan oleh seseorang. Bukan. Ini beda. Rasanya lebih hangat dan aman. Nyaman. Mengadirkan kembali yang menurut gue hilang. Bahkan lebih. Hati gue gemetar.

Oh Allah, Engkau telah memelukku. Bahkan tanpa kusadari bahwa Engkau memang selalu memelukku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar