Dia, selalu datang diwaktu yang tepat. Entah kenapa. Aku tidak pernah tahu
sebabnya.
Diwaktu aku sedang merasakan sepi, kecewa, bosan, dia datang dihadapanku
membawa bayak canda agar aku tersenyum. Dan untuk sesaat aku dapat melupakan
segala masalahku. Dia bukan kekasihku, bukan juga sahabat apalagi teman, aku
sendiri tidak tau harus menyebutnya apa.
Disaat bersama dengan dia, aku merasa ada kenyamanan, ada sesuatu yang
sulit aku jelaskan, tapi bukan cinta. Ya, bukan cinta. Aku tau persis bagaimana
rasanya jatuh cinta itu, dan yang aku rasakan ini bukan jatuh cinta.
Saat aku sedang bersama dia, semua orang pasti menganggap bahwa aku sedang
menjalin hubungan asmara dengannya. Ketika berada ditempat yang cukup ramai,
dia selalu menggenggam tanganku, katanya ia khuatir aku hilang. Dan saat
ditempat yang tidak terlalu ramai, ia selalu merangkulku sambil berjalan.
Kamipun berbincang layaknya sepasang kekasih, sama-sama menggunakan kata-kata
yang lembut. Disaat berguraupun demikian. Yang jelas setiap orang yang melihat
kebersamaan kami pasti iri. Iri karena kami begitu terlihat mesra.
Dia. Siapa dia itu? Entahlah, aku hanya tau namanya Rama. Rama Adi Putra. Bukan kekasihku,
bukan sahabatku, bukan juga temanku. Entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar