Masih adakah tempat untuk kami?
Kami orang-orang pinggiran!
Tentu tak ada
Kalau ada bukan orang pinggiran namanya!
Orang-orang pinggiran?
Tentu saja orang-orang tersisih! Kehabisan tempat di Negerinya sendiri
Terlupa oleh pemimpinnya
Bukan, bukan terlupa
Tapi DILUPAKAN!!
Hak kami sebagai warganegara terampas!
Status kewarganegaraan kami cuma bualan para petinggi saat kampanye!
Lalu masih adakah keadilan di Negeri ini?
Pendidikannya, politiknya, orang-orangnya…
Kami muda! Penuh ambisi!
Lalu kenapa terbengkalai?
Setidaknya biarkan kami menikmati pendidikan tanpa harus memikirkan harga buku dan uang gedung yang semakin tak terjangkau!
Masih adakah orang seperti R. A. Katini??
Orang golongan atas yang memikirkan nasib sesamanya yang berbeda status
Atau masih adakah orang seperti Ki Hajar Dewantara??
Yang memikirkan masa depan penerus-penerusnya dengan dedikasi
Masih! Masih ada!
Tapi mereka tak didengar!
Mereka kurang pasukan!
Mereka kehabisan akal!
Mereka itu, KAMI!
Cimacan, 10 Januari 2012
Puisi ini gue bacain saat prosesi api unggun sewaktu adver camp di Cimacan, Cipanas, Indonesia. Gak nyangka aja gue PD bacanya, padahal gue bikinnya ngasal. haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar