No bodies perfect.. gak ada satu orangpun yang sempurna. Gue percaya
akan hal itu. kenapa? Karena gue selalu menilai suatu objek berdasarkan diri
gue sendiri. Termasuk juga bicara soal steatment.
Gue sering mendengar steatment ‘no bodies
perfect’ sejak gue masih sangat belia dan mulai mencari-cari apa itu arti
hidup. Dan ternyata, gue menyetujui pandapat itu.
Gue berkaca, adakah yang
sempurna dari gue? jawabannya TIDAK ADA. Yaaaa.... kecuali fisik gue yang super
kece ini. hahaha. *Narsis adalah cara gue bersyukur atas segala yang tlah Allah
kasih ke gue. hehe.* Tapi memang, ada beberapa orang yang terlalu narsis menganggap
kalo mereka super sempurna dari segala sisi, termasuk daya pikir dan karakter
mereka. Walaupun itu tidak secara langsung mereka umbar, tapi nyatanya sangat
kontras mereka tunjukan. Singkat kata, mereka itu MUNAFIK. *sengaja gue Biar pada nyadar aja. Haha.
Hmmm.. oke, mungkin kata
MUNAFIK sudah biasa kita dengar, tidak asing lagi. Tapi biar lebih jelas, gue
akan mengutip definisi MUNAFIK menurut kamus besar bahasa Indonesia.
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia MUNAFIK adalah berpura-pura percaya atau setia dsb kepada segala
sesuatu, tetapi
sebenarnya di hatinya tidak suka, (selalu) mengatakan sesuatu yg tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua
Dan bicara soal karakter, gue yakin banget banyak diantara kita yang merasa
lebih baik dari yang lainnya. Contohnya gini, seorang yang anti-narkoba,
biasanya akan memandang pemakai narkoba sebagai orang yang lebih buruk (sikap
dan perilakunya) dibanding dirinya. Pendek kata, orang itu menghakimi bahwa dia
lebih baik daripada pemakai narkoba. Atau orang-orang yang tidak bertatto akan
memandang negatif orang-orang yang bertatto. Dan sebagainya... tapi
kenyataannya?? Belum tentu. Bahkan seorang pembunuh pun bisa jadi lebih baik
dibanding kita.
Apakah kita yakin shalat yang kita dirikan itu diterima oleh Allah SWT kalau
kita tidak bertatto dan tidak memakai narkoba? Jangan terlalu Pe-De. Bisa jadi
shalatnya orang-orang yang bertatto lebih diterima dibanding kita. Bicara soal
shalat, itu sudah urusan Allah SWT. Bukan kita yang menentukan. So, berhak kah
kita men-judge individu yang berbeda ‘ideologi’
dengan kita adalah salah, jelek, bahkan busuk? Gue rasa sih nggak sama sekali.
Dan gue mulai muak sama ocehan yang mengumbar betapa ‘lebih sempurna’nya
mereka dibanding orang lain, tapi diam-diam mereka nyatanya lebih busuk dan
cendrung ‘hanya’ lebih pandai ‘menyembunyikan’ kebusukan mereka. Ah, MUNAFIK
lah pokoknya...
Di Majelis, Kampus, Komunitas atau bahkan dikehidupan Percintaan gue, kerap
kali gue menemui orang-orang jenis ini. Gue menyebutnya MUNAFIKERS. haha. Kenapa
sih gak pada buka topeng aja? Jujur aja lah sama diri sendiri. Gak perlu begitu
begini. Manusia itu abu-abu. Gak ada yang bener-bener putih dan bener-bener
hitam. So, masihkah anda mau mengaku lebih baik dari yang lain?
*postingan gak jelas ditengah jam kerja :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar