Seteguk alkohol 40% membangunkanku dari
semua mimpi
Pipiku seperti tertampar realita yang
tidak realistis
Aku terpejam menikmati
Merasakan semuanya naik ke atas kepala
Terkumpul di otakku yang sempit
Aku masih bisa berpikir, malah lebih
hebat dari biasanya
Aku sadar, aku tak mabuk
Hanya sedikit pusing dan nyeri dibagian
belakang tempurung otakku
Tapi sekali lagi aku menikmati
Saat menyadari ketololan, menyadari
kenyataan, lalu tertawa atas diri sendiri
Aku iri dengan orang lain
Tapi aku tak mau jadi orang lain
Aku adalah aku
Terang aku, gelap pun aku
Aku adalah aku
Dan kamu juga aku
Jakarta,
20 January 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar