Kau salah jika berpikir
bahwa cintalah yang membawanya kembali padamu. Aku muak ketika kau membanggakan
kehadirannya yang kerap kali menyakitimu. Padahal karena itu, tanpa sadar kau
telah memperlihatkan kebodohanmu yang paling bodoh.
Asal kau tau, dia tidak
kembali padamu karena cinta, tapi karena rasa bersalah dan tanggung jawab.
Bersalah karena menyakitimu dan bertanggung jawab atas segala apa yang telah ia
dapatkan darimu. Ya, tentu saja keperawananmu itu.
Atau bahkan ada
kemungkinan Ia masih betah menjajali nikmatnya desah napasmu kala libidonya
meningkat. Dia hanya takut kehilangan nikmat yang satu itu. siapa tau??
Sudahlah, jangan terlalu
membanggakan kehadirannya yang kosong. Aku tau persis dia masih memiliki rasa
cinta padaku, itu tidak bisa ditampik lagi dari pandangannya. Pandangan
kepura-puraannya pada cintamu dan pandangan kepura-puraannya untuk melupakanku.
Pintarlah sedikit, kawan.
Terus terang saja aku iba melihatmu. Dia sungguh-sungguh tidak pantas untuk
dibanggakan. Dia tidak punya apa-apa yang patut dibanggakan. Miskin, tidak
tampan, peminta-minta, pembohong dan busuk.
Aku saja mulai menyadari
bahwa aku begitu bodoh saat aku terkena busuknya basa-basi dari mulut dia yang
biadab itu. Manis yang ia paparkan berujung dengan memuntahkan zat asam pada
kehidupanku. Pintar sekali memang manusia yang satu ini. Untunglah aku tidak
larut dalam kesedihan akibat kebodohanku, untunglah aku segera sadar.
Sudahlah, sudah. Tidak
ada yang menarik dari sampah macam dia. Sampah memang untuk dibuang, kawan.
Oia, satu lagi. Jangan pernah
menganggap aku bakal iri hati melihat kemesraan kalian didepan mataku. Salah
besar jika kau anggap itu akan semakin melukai hatiku. Yang ada aku malah iba
padamu. Dia itu pemakai topeng ulung. Manis yang Ia beri hanya tipuan.
Dia itu masih
mencintaiku, kawan.
Night 27-06-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar