Katanya; “Nikmatilah lara untuk sementara”
Iya, gue sih ngerasa dia bilang begitu ke gue, si
maba (mahasiswa baru) jurusan Jurnalistik yang lagi lucu-lucunya itu. Alhasil
gue senyum-senyum sendiri abis ngedengerin lagu yang dia rekomen-in ke gue. Lagu
dari band indie Indonesia, Float, judulnya ‘Sementara’.
Sementara teduhlah hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara ingat lagi mimpi
Juga janji janjiJangan kau ingkari
lagi
Percayalah hati lebih dari ini
Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita laluiJangan
henti disini
Sementara lupakanlah rindu
Sementara lupakanlah rindu
Sadarlah hatiku hanya ada kau dan aku
Dan sementara akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita ber dua
Percayalah hati lebih dari
ini
Pernah kita lalui
Takkan lagi kita kita mesti
jauh melangkah
Nikmatilah lara
Jangan henti disini
Lebay
gak sih kalo gue ngerasa dia nge-push
gue untuk move on secara gak
langsung? Gapapa kali ya sekali-sekali lebay, kalo emang memberi kekuatan buat
gue ya gak masalah kan? Malah bagus.
Ibarat
dapet kekuatan kamehameha-nya Goku, setelah mendengar lagu itu gue jadi ngerasa
kalo ‘ada loh orang yang dengan iklas nunggu gue move on, tanpa mengharap A, B, C atau D.’ Really feel good. Gue ngerasa dia bisa jadi temen yang asik buat
menarik gue dari lubang-lubang nista yang telah menjebak gue ratusan hari tanpa
makan sampe akhirnya gue kelaparan dan letih kayak Avatar Aang yang baru keluar
dari es batu setelah ribuan tahun. Hahaha. Serius. Itu berasa sejak semalam gue
dan dia ber…. Hahaha (tebak sendiri)
Selera
musiknya bagus, menurut gue sih gak mainstream,
dream pop, folk, jazz, hampir semua aliran dia jamah, tapi tetep
pemilihannya berkualitas menurut gue, ya kalian tau sendirilah gimana hebatnya
musikalitas gue *benerin dasi*.
Dan
gue rasa dia juga punya wawasan yang luas, open
minded gitu, diplomatis, halah! Dikira dia bangsawan kali diplomatis. Haha.
Apa ya? Oke gini deh, pernah gak lo nemuin orang yang emang pinter dalam bidang
akademis, tapi gak open minded sama
perkembangan jaman. Gak tau kasus ini itu, kayak katak dalam tempurung gitu? Pernah
kan? Nah, gue rasa dia jauh dari kesan itu, dia kebalikannya, tapi tetep
pinter, lebih tepatnya cerdas. Mungkin faktor ‘jurusan’ kuliah yang memaksa dia
harus tau perkembangan berita, karena kalo diliat dari Primbon dan Feng Shui namanya
tuh bukan termaksud nama orang yang cerdas bawaan sejak lahir. Otaknya kapsul. Sekarang-sekarang
ini aja kayaknya mulai mencair, akibat sogokan 4.20. haha. I don’t know what, gue selalu medapati penikmat 4.20 adalah
orang-orang anti mainstream yang
punya kecerdasan tersendiri.
Ah
udahlah udah, kayaknya kebanyakan nih mendeskripsikannya. Haha.
Thanks
friends. Besok gue terusin lagi nulisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar