Senin, 07 Juli 2014

Prolog

Katanya; “Nikmatilah lara untuk sementara”

Iya, gue sih ngerasa dia bilang begitu ke gue, si maba (mahasiswa baru) jurusan Jurnalistik yang lagi lucu-lucunya itu. Alhasil gue senyum-senyum sendiri abis ngedengerin lagu yang dia rekomen-in ke gue. Lagu dari band indie Indonesia, Float, judulnya ‘Sementara’.

Sementara teduhlah hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara ingat lagi mimpi
Juga janji janjiJangan kau ingkari lagi
Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita laluiJangan henti disini
Sementara lupakanlah rindu
Sadarlah hatiku hanya ada kau dan aku
Dan sementara akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita ber dua
Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita lalui
Takkan lagi kita kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Jangan henti disini

Lebay gak sih kalo gue ngerasa dia nge-push gue untuk move on secara gak langsung? Gapapa kali ya sekali-sekali lebay, kalo emang memberi kekuatan buat gue ya gak masalah kan? Malah bagus.

Ibarat dapet kekuatan kamehameha-nya Goku, setelah mendengar lagu itu gue jadi ngerasa kalo ‘ada loh orang yang dengan iklas nunggu gue move on, tanpa mengharap A, B, C atau D.’ Really feel good. Gue ngerasa dia bisa jadi temen yang asik buat menarik gue dari lubang-lubang nista yang telah menjebak gue ratusan hari tanpa makan sampe akhirnya gue kelaparan dan letih kayak Avatar Aang yang baru keluar dari es batu setelah ribuan tahun. Hahaha. Serius. Itu berasa sejak semalam gue dan dia ber…. Hahaha (tebak sendiri)

Selera musiknya bagus, menurut gue sih gak mainstream, dream pop, folk, jazz, hampir semua aliran dia jamah, tapi tetep pemilihannya berkualitas menurut gue, ya kalian tau sendirilah gimana hebatnya musikalitas gue *benerin dasi*.

Dan gue rasa dia juga punya wawasan yang luas, open minded gitu, diplomatis, halah! Dikira dia bangsawan kali diplomatis. Haha. Apa ya? Oke gini deh, pernah gak lo nemuin orang yang emang pinter dalam bidang akademis, tapi gak open minded sama perkembangan jaman. Gak tau kasus ini itu, kayak katak dalam tempurung gitu? Pernah kan? Nah, gue rasa dia jauh dari kesan itu, dia kebalikannya, tapi tetep pinter, lebih tepatnya cerdas. Mungkin faktor ‘jurusan’ kuliah yang memaksa dia harus tau perkembangan berita, karena kalo diliat dari Primbon dan Feng Shui namanya tuh bukan termaksud nama orang yang cerdas bawaan sejak lahir. Otaknya kapsul. Sekarang-sekarang ini aja kayaknya mulai mencair, akibat sogokan 4.20. haha. I don’t know what, gue selalu medapati penikmat 4.20 adalah orang-orang anti mainstream yang punya kecerdasan tersendiri.

Ah udahlah udah, kayaknya kebanyakan nih mendeskripsikannya. Haha.

Thanks friends. Besok gue terusin lagi nulisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar