How
many songs are there in the world? Pertanyaan yang bullshit bisa tepat jawabannya. Saya rasa
gak ada organisasi manapun yang punya data ada berapa lagu didunia ini dengan
tepat. Oke, secara garis kecil (lawan kata garis besar) mungkin ada lembaga
yang fungsinya mendata keseluruhan lagu yang ada dunia, tapi tentunya mereka
mendapatkan data-data tersebut hanya dari lembaga music yang legal. Sedangkan, entah berapa ribu lagu yang
independent yang kadang legal, kadang tidak. Bingung gak sih sama penjabaran
saya? Oke skip. Saya juga bingung. Sekitar beberapa tahun yang lalu, entah
kabar dari mana tepatnya -entah artikel, berita televisi atau apa-, saya
mendapatkan ada 97 miliar lagu dimuka bumi ini. Sayangnya saya benar-benar lupa
dapat dari mana informasi ini. Silahkan cari bagi yang berminat dan iseng
mengisi waktu luang. Hehe. Atau anda bisa sms Bens Leo untuk bertanya, itu pun
kalau beliau tau jawabannya dan anda tau nomor ponselnya.
Baiklah, skip lagi masalah ada berapa
banyak lagu didunia ini. Tapi kebayang gak? Seandainya data itu benar, dari cuma
tujuh tangga nada dasar, dapat menghasilkan 97 miliar lagu! Amazing ya otak
manusia. Tapi jangan stop disitu, manusia itu emang keren, tapi di balik itu
semua ada Tuhan yang super duper keren yang gak lupa naro sel-sel terkecil
diotak manusia tanpa salah rakit! Waw! Dan karena kita ini manusia, bukan
Tuhan, maka buatlah semuanya menjadi simple. Gak usah pikirkan ada berapa
tepatnya jumlah lagu didunia. Bikin jadi dua katagori aja, satu, yang kita tau.
Dua, yang kita gak tau. Nah, jadi gak usah kalian pusing-pusing mikirin
lagu-lagu yang kalian gak tau. Dan bikin simple lagi, dari lagu-lagu yang
kalian tau, bagi lagi menjadi dua katagori, yaitu ; yang enak didenger dan gak
enak didenger. Nah, simple kan hidup? Gak usah dibikin ribet. Karena rata-rata
pemikir besar itu matinya cepet. Jadi slow
aja. Fungsikan otak sewajarnya. Hahaha.
Saya mau sedikit bertanya. Oke, mungkin
pertanyaan ini akan menjadi percakapan analog. Karena saya mungkin akan
menjawabnya sendiri. Pernahkan anda sekali waktu tiba-tiba menemukan lagu
yang menyihir anda dengan alunannya? Dan lucunya anda baru merasa tersihir
ketika anda mendengarkan lagu tersebut untuk yang kesekian kali! Ini sering
saya alami. Percayalah. Walau sebenarnya pengalaman ini bukan suatu fenomena
yang ajaib, tapi saya harus berkata “PERCAYALAAAAH!” hahahaha.
Dan untuk sekarang, kasus serupa sedang
saya alami (lagi). Sore itu, sepulang dari kantor, dengan menunggangi kuda besi
yang saya beri nama Jessi (Jupiter z 2010 Hitam dan Seksi), seperti biasa saya
selalu berkendara sambil mendengarkan lagu-lagu yang terkumpul di memori micro
SD kepunyaan ponsel pintar saya sendiri. Satu persatu berputar sesuai playlist.
Perjalanan sore itu memang seperti sore-sore sebelumnya, jauh dan macet. Kantor
tempat saya bekerja berada di Kebun Jeruk Jakarta Barat. Sedang kediamaan
berada di timur Jakarta. Sudahlah, menjemput rejeki memang bebeda-beda
jalannya. Ada yang dengan mudah dan ada yang dengan susah payah. No problem.
Kebun Jeruk – Palmerah – Slipi – MPR –
Kuningan – Tebet – Pancoran berlalu seperti biasa, saya bernyanyi diatas
tunggangan sambil menikmati padatnya ibukota. Ajaib, ketika playlist lagu saya
tiba memutarkan Payung Teduh yang berjudul Untuk Perempuan yang Sedang Dalam
Pelukan, tiba-tiba aroma tanah begitu harum dan jalan begitu indah. Tepatnya di
depan Taman Makam Pahlawan Kalibata saat itu, daun-daun berguguran sepanjang
jalan yang memang sudah lengang, debu-debu terbawa angin bagai di Gurun Sahara
yang mulai malam, dan langit yang mulai memamerkan si sabit yang samar-samar
malu. Sumpah. Lucu banget Jakarta sore itu. Bukan lucu yang bikin
terbahak-bahak. Tapi gemes. Ibarat bayi yang lagi lucu-lucunya. Hiporbola ya? Haha.
Memang hiper, tapi letak hipernya itu yang bikin jadi special. Dan tentunya gak lain gak bukan itu akibat Is dan
kawan-kawan yang ‘kok gila sih bikin lagu begini? Bisa sih? Ah! Sialan kalian!
Saya tersihir!’ hahaha.
Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan
Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang
dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang
cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah
pelariannya
Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya
Song by `Payung Teduh`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar